RI Bakal Usung Isu Pengelolaan Air di WWF 2024, Atasi Krisis Pangan

  

Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Indonesia akan menyuarakan optimalisasi pengelolaan air untuk meningkatkan produksi pangan dalam Forum Air Dunia (World Water Forum/WWF) ke-10 di Bali pada 2024, guna menghadapi ancaman krisis pangan.

“Seperti disampaikan Bapak Presiden (Joko Widodo), kita menghadapi dua krisis, krisis energi dan pangan. Kalau pangan, harus ada availability food, salah satu menanganinya dengan ketersediaan air,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam “National Stakeholders Forum: 10th World Water Forum First Announcement” di Jakarta, Jumat.

Dalam produksi pangan, terutama padi, kata Basuki, terdapat lima komponen produksi yakni pupuk, benih, tanah, petani, dan air. Kontribusi air sebesar 18 persen dalam rantai produksi tersebut.

“Air ini hanya 18 persen untuk produksi pangan, tapi kalau yang 18 persen ini tidak ada, semua jadi nol. Jadi saya kira ini penting, sentral sekali, air dalam produksi pangan untuk jamin ketersediaan pangan,” ujar Menteri PUPR itu.

Selain untuk pangan, lanjutnya, Indonesia juga akan mengusung agenda pengelolaan air untuk memitigasi bencana alam dan dampak krisis iklim dalam World Water Forum (WWF) 2024.

“Pesan Bapak Presiden (Joko Widodo), kita ambil semua keilmuan mengenai air. Ini festival terbesar dalam pengelolaan air. Jadi kita ambil sebanyak banyaknya manfaat tentang pengelolaan sumber daya air," katanya.

Menteri Basuki mengatakan dalam WWF 2024 akan terdapat 100 ribu delegasi dari 172 negara. Hal itu diyakini akan meningkatkan pertumbuhan pariwisata dan UMKM di Bali dan sekitarnya.

“Ini bisa membawa dampak ekonomi yang besar bagi pariwisata,” imbuh Menteri PUPR.

Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Forum Air Dunia 2024 dalam penyelenggaraan WWF ke-9 di Dakar, Senegal, pada 19 Maret 2022) dimana Indonesia memperoleh 30 suara dari total 36 suara Dewan Gubernur (Board of Governors) World Water Council.

WWF 2024 direncanakan berlangsung pada 3 Juni 2024 selama sepekan di Bali. Indonesia secara resmi terpilih sebagai tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 tahun 2024 mendatang dalam WWF ke-9 lalu di Dakar, Senegal. Penyelenggaraan pertemuan internasional terbesar di bidang air ini rencananya dilaksanakan di Bali, pada 3-9 Juni 2024 dengan mengangkat tema “Water for Shared Prosperity” untuk menjawab tantangan dan potensi global yang diakibatkan oleh peningkatan pertumbuhan penduduk dan urbanisasi.

Sebagai tuan rumah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai salah satu Menteri yang diberi tanggungjawab dalam pengelolaan Sumber Daya Air di Indonesia mengajak seluruh para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk terlibat memberikan kontribusi dalam persiapan perhelatan WWF di Bali. Kolaborasi lintas kementerian/lembaga/instansi  sangat dibutuhkan untuk memperlihatan kesiapan dan kesungguhan Indonesia, sebagai host country, dalam penyelenggaraan WWF.

“WWF ini bukan menjadi even satu kementerian saja, tetapi event nasional untuk perairan, baik kelautan, irigasi, lingkungan hidup dan lainnya. Ini pertemuan internasional untuk Indonesia, jadi satukan komitmen dalam mempersiapkan pertemuan WWF 2024 untuk Indonesia,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada acara National Stakeholders Forum Persiapan WWF 2024 di Auditorium Kementerian PUPR, Jumat (8/7/2024).

National Stakeholders Forum sebagai first annnouncement untuk WWF 2024 di level nasional. Acara ini bertujuan untuk menyiapkan pembentukan Panitia Nasional WWF ke-10 serta untuk berdiskusi mengenai penetapan tema dan tujuan penyelenggaraan WWF 2024 bagi Indonesia. Melalui acara tersebut, Menteri Basuki berharap seluruh kementerian/lembaga/instansi dapat berperan aktif membahas substansi HCA/FA yang ditargetkan pada akhir Juli 2022. “Saya titip pesan agar  generasi muda agar terus dilibatkan,” tutur Menteri Basuki. 

Penyelenggaraan WWF ke-10 diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi seluruh stakeholder untuk dapat berbagi ide, praktik, dan solusi terbaik dalam menghadapi tantangan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan. Beberapa sub-tema yang telah disampaikan pada saat seleksi di antaranya Water Integrated Conservation, Water Equity for Sustainable Development, Disaster Management for Global Water Challenge, Cooperation and Participation in Water Resources, Decision Support System for Water Management, dan Water Innovative Finance.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tol Laut Jokowi Bikin Harga Sembako Turun di Indonesia Timur, Ini Buktinya