Berdayakan UMKM Lokal, Pemerintah Dukung Wisata Olahraga

  

Jakarta -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan bahwa pelaksanaan event Oceanman Bali 2022 sebagai salah satu momentum kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

Oceanman merupakan kompetisi renang perairan terbuka yang digelar di Pantai Muaya, Jimbaran pada 1-2 Juli 2022. Kompetisi ini diikuti 481 peserta, terdiri dari 386 peserta lokal dan 75 peserta asing dari 14 negara seperti Singapura, Thailand, Malaysia, Spanyol, Rusia, Ukraina, Belarusia, dan Vietnam.

Oceanman mempertandingkan empat kategori yaitu Oceankid dengan jarak 1 kilometer, Sprint Oceanman 2 kilometer, Half Oceanman 5 kilometer, dan Oceanman dengan jarak 10 kilometer. Rute ajang ini membentuk sebuah segitiga dengan jarak sisi terpendek 333,3 m, sisi menengah 666,6 m, dan sisi terluas untuk kategori Oceanman masing-masing berjarak 1,66 km.

"Setiap acara atau event itu melibatkan UMKM dan event ini selalu bisa menggeliatkan ekonomi. Dan sports tourism itu tidak hanya dapat (menggeliatkan) olahraga dan kegiatannya, tapi juga (pemasaran) produk-produk UMKM lokal," kata Sandiaga usai berpartisipasi dalam Oceanman 2022, Sabtu (2/6).

Sandiaga mengatakan, ke-481 peserta Oceanman turut memberikan dampak bagi sektor parekraf lokal, di mana banyak peserta yang mengajak keluarga untuk berwisata di Bali. Kemenparekraf pun mendorong peningkatan pelaksanaan event-event berbasis sports tourism di Indonesia.

"Menurut saya kita harus dorong, karena setiap event baik yang berskala daerah sampai yang berskala internasional ini luar biasa dampaknya," katanya.

Selain itu, dalam menjaga momentum kebangkitan pariwisata di Bali juga perlu ada pemerataan kunjungan wisatawan ke seluruh Pulau Bali, sehingga tak hanya terpusat di bagian tertentu. Hal tersebut ditegaskan harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.

"Kalau wisatawan bertumpuk semua di Bali selatan, maka akan terjadi overcrowding dan overtourism. Agar tidak overtourism, kita akan mengangkat daerah-daerah yang butuh sentuhan event-event dan kegiatan pariwisata," ujar Sandiaga.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun menambahkan, kehadiran kegiatan sports tourism ini menjadi bukti bahwa Bali telah aman dikunjungi wisatawan.

"Kami juga berharap ke depannya ada banyak event seperti ini yang dilaksanakan karena memberikan multiplier effect yang besar," kata Tjok Bagus.

"Kegiatan ini juga sejalan dengan tren pariwisata ke depan yang mengedepankan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan serta karakter pariwisata yang personalize, customized, localize, and smaller in size," kata Sandiaga.

Dia berharap, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah untuk bangkit dengan mengedepankan protokol kesehatan. Sehingga, pariwisata bangkit, ekonomi juga bangkit, dan akan membuka lebih banyak lapangan kerja.

Sandiaga menegaskan, Kemenparekraf akan terus mendukung pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bangkit melalui berbagai program dan dukungan.

"Kita lihat di kegiatan ini banyak pihak yang terlibat. Ada penari, kru lomba, dan lainnya. Kita berkomitmen untuk dapat mendukung pelaku parekraf bersama pihak-pihak terkait," kata Sandiaga.

"Sangat penting membangun kolaborasi antar semua pemangku kepentingan, lintas kementerian, pemerintah daerah, swasta, dan komunitas masyarakat untuk mengembangkan potensi pariwisata dan sport tourism kita,"

Sandiaga berharap pengelola destinasi wisata dapat berkolaborasi dengan pihak lain menciptakan kegiatan-kegiatan (event) unggulan berbasis wisata olahraga.

“Khusus untuk sports tourism, tahun ini yang terpilih ada 10 (jenis olahraga, red.), tetapi melihat animo (minat tinggi wisatawan, red.) seperti ini, mungkin kami tingkatkan dengan konsep kolaborasi. Target saya, kalau bisa setiap destinasi punya event-event unggulan,” kata Sandiaga pada sela-sela kegiatannya di Jimbaran, Badung, Sabtu (2/7).

“Di bali banyak (lomba) marathon, (kemudian ada) surfing (berselancar), olahraga berbasis wisata bahari, lari, yang kemarin kami coba di Kintamani, di Gianyar, ada juga di Jembrana kegiatan Makepung. Itu juga sports tourism,” kata Sandiaga

“Jadi, menurut saya, kita (Kemenparekraf dan pemerintah daerah, red) harus mendorong itu, karena setiap event baik itu skala daerah sampai skala internasional luar biasa dampaknya,” kata Menteri Pariwisata RI.

Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga menyampaikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menempatkan “sports tourism” dalam kalender wisata tersendiri berbeda dari Kharisma Event Nusantara.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tol Laut Jokowi Bikin Harga Sembako Turun di Indonesia Timur, Ini Buktinya