Memimpin G20, Jokowi Disorot Positif Media Asing Dan Pengamat Lokal

 


Jakarta - Media asing memberitakan langkah Presiden RI Joko Widodo yang mengagendakan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertemuan tersebut direncanakan pada 30 Juni.

Pertemuan tersebut sekaligus dalam kesempatan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara G7 di Jerman.

Reuters melaporkan, Jokowi akan mendesak Rusia dan Ukraina untuk membuka ruang dialog dalam rangka membangun perdamaian dan meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memerintahkan gencatan senjata segera.

"Dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan, harus diaktifkan lagi," jelasnya.

Di samping Reuters, media lain yang memberitakan rencana pertemuan Jokowi dengan pemimpin negara Ukraina dan Rusia itu di antaranya yakni Aljazeera, CNA, dan France 24.

Jokowi juga mengatakan akan mendorong negara-negara G7 untuk mencari perdamaian di Ukraina setelah serangan Rusia, dan menemukan solusi segera untuk krisis pangan dan energi global.

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Jokowi ingin berkontribusi di tengah masalah yang sangat rumit akibat perang Rusia dan Ukraina. Retno menyebut Jokowi menjadi pimpinan negara di Asia pertama yang melakukan kunjungan ke Rusia dan Ukraina.

"Dunia juga paham mengenai kompleksitas masalah yang ada. Meskipun situasinya sulit dan masalahnya kompleks, sebagai Presiden G20 dan salah satu anggota Champion Group dari Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi, tidak memilih untuk diam. Presiden Jokowi merupakan pemimpin Asia pertama yang akan melakukan kunjungan ke kedua negara tersebut," jelasnya.

Kunjungan Jokowi itu, kata Retno, menunjukkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan. Retno menekankan bahwa Indonesia selalu mendorong spirit perdamaian.

"Presiden Jokowi Mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang dan dampaknya dirasakan oleh semua negara terutama negara berkembang dan berpendapatan rendah, dan terus mendorong spirit perdamaian," tuturnya.

Media The Strait Times juga turut memberitakan rencana kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia.

"Menggambarkan bahwa kunjungan ini dilakukan 'di situasi yang abnormal', Ibu Retno mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo 'memilih mencoba berkontribusi dan tidak ingin tetap diam' di tengah 'situasi rumit dan permasalahan yang kompleks' yang dihadapi dunia," demikian tulis The Strait Times.

Media itu kemudian menyinggung peran yang diemban Jokowi sebagai Presiden G20 dan anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group di bawah Sekretariat Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa.

Media asing lain yang menyoroti misi damai Jokowi bertemu Zelensky dan Putin adalah South China Morning Post (SCMP).

SCMP juga menyinggung soal Presidensi G20 terkait rencana kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia.

"Indonesia akan mengundang Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan itu meskipun negara Eropa Timur itu bukan anggota G20. Keduanya telah mengonfirmasi undangan tersebut," tulis SCMP.

The Diplomat, South China Morning Post (SCMP), Thailand Bangkok Post, hingga media Malaysia New Straits Times juga mengangkat isu tersebut. The Diplomat bahkan memuat judul langsung 'Presiden Indonesia Jokowi Akan Kunjungi Rusia'.

Sementara SCMP turut memberitakan rencana pertemuan Jokowi-Putin dengan judul 'Indonesia Joko Widodo Bakal Bertemu Vladimir Putin di Moskow pada 30 Juni: Laporan Rusia'. Pertemuan diyakini terkait dengan G20 Bali.

"Pertemuan tersebut mungkin berhubungan dengan Konferensi Tingkat-Tinggi (KTT) Grup 20 yang akan disambut oleh Presiden Indonesia, yang populer dikenal sebagai Jokowi, di pulau Bali pada November," tulis media Hong Kong itu.

Jokowi sendiri dipastikan akan melakukan lawatan ke sejumlah negara yang memiliki keterkaitan dengan krisis pangan akibat perang antara Rusia dan Ukraina. Kunjungan dilakukannya setelah menghadiri pertemuan kelompok 7 (G7) di Jerman pada 26-28 Juni mendatang.

Sebelumnya, informasi rencana pertemuan Jokowi dan Putin muncul melalui TASS. Sumber media itu memberitakannya 14 Juni 2022.

Judul artikel tersebut berbunyi 'Putin akan bertemu dengan presiden Indonesia di Moskow 30 Juni, kata sumber Kremlin'. "Ini akan menjadi kunjungan yang sangat penting. Kami sedang mempersiapkannya sekarang," kata sumber media Rusia ini.

Indonesia, kata sumber itu, adalah mitra penting Rusia yang telah mempertahankan hubungan politik dan ekonomi yang intensif. Apalagi, Indonesia tetap mengundang Rusia untuk hadir dalam KTT G20 Bali.

"Kami pasti akan pergi, tetapi dalam format apa yang akan diputuskan nanti. KTT akan berlangsung pada 15-16 November, ada banyak waktu, kita lihat saja," jelasnya sumber itu lagi.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tol Laut Jokowi Bikin Harga Sembako Turun di Indonesia Timur, Ini Buktinya