KREMLIN PASTIKAN PUTIN KE INDONESIA UNTUK HADIRI KTT G20

  


Moskwa - Kremlin pada Senin (27/6/2022) mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berencana menghadiri KTT G20 Indonesia pada November.

"Kami sudah menerima undangan resmi ... dan kami menanggapi secara positif, mengatakan bahwa kami tertarik untuk berpartisipasi," kata Yuri Ushakov penasikat Kremlin kepada wartawan, dikutip dari AFP.

Dia melanjutkan, dengan masih banyaknya waktu sebelum KTT G20 pada 15-16 November di Bali, mungkin ada perubahan cara Rusia berpartisipasi.

"Tapi untuk saat ini, undangannya adalah untuk partisipasi secara langsung," tambah Ushakov.

Selama pandemi Covid pada Oktober 2021, Putin menghadiri KTT G20 di Roma melalui panggilan video.

Indonesia yang memegang jabatan presidensi bergilir G20 tahun ini--menimbulkan pro dan kontra internasional dengan mengundang Rusia ke pertemuan ekonomi utama dunia tersebut.

Negara-negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat menekan Indonesia untuk mencoret Rusia, menyusul invasi ke Ukraina dan tuduhan kejahatan perang.

Akan tetapi, Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Senin (27/6/2022) menunjukkan bahwa dia masih terbuka untuk menghadiri KTT G20 Bali, meskipun ada kemungkinan Putin hadir.

Scholz yang saat ini menyambut KTT G7 negara-negara industri terkemuka di Jerman mengatakan, dia akan membuat keputusan akhir tentang kehadirannya sesaat sebelum keberangkatan.

Dia turut menyebutkan bahwa Indonesia juga mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Sementara itu, Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Minggu (26/6/2022) berujar, dia tidak mempermasalahkan duduk di meja yang sama dengan Putin di KTT G20 Indonesia.

Menurutnya, "Penting untuk memberitahu dia (Putin) apa yang kita pikirkan tentangnya".

Negara-negara G20 menyumbang sekitar 80 persen dari total output ekonomi dunia, sedangkan G7 menyumbang sekitar 31 persen.

KTT G20 2022 di Bali adalah pertemuan ke-17 kelompok tersebut. Presidensi Indonesia berlangsung dari 1 Desember 2021 hingga kuartal keempat 2022.

Melansir Poticito, Selasa (28/6), meskipun meluncurkan invasi brutal skala penuh ke Ukraina, Putin diundang ke pertemuan negara-negara maju dan berkembang utama di dunia oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, sebuah langkah yang akan memicu pergumulan bagi para pemimpin sekutu Barat yang juga diundang ke KTT tersebut.

Partisipasi Putin, baik secara langsung atau melalui tautan video direncanakan pada pertemuan tersebut, kata ajudan Yury Ushakov, menurut Interfax.

“Mereka masih mengundang secara langsung. Masih banyak waktu. Mudah-mudahan dengan redanya pandemi ini acara ini bisa dilaksanakan secara langsung,” imbuhnya.

Saat ini tidak ada konsensus di antara para pemimpin Barat tentang apakah akan memboikot G20 atas keterlibatan Rusia.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Senin dia masih memutuskan apakah akan pergi ke KTT jika Putin juga hadir.

“Pada akhirnya, kami harus membuat keputusan sesaat sebelum keberangkatan, karena arah dunia masih bisa berubah sangat besar sampai saat itu,” kata Scholz.

Dalam sebuah wawancara dengan ZDF, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga mengatakan bahwa:

“Kita harus mempertimbangkan dengan sangat hati-hati apakah kita melumpuhkan seluruh G20; Saya tidak menganjurkan itu. Menurut pendapat saya, G20 terlalu penting, juga untuk negara berkembang, bahwa kita harus membiarkan badan ini dihancurkan oleh Putin.”

Sebagai kompromi, Presiden Indonesia juga mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, meskipun Ukraina bukan negara G20.

Penasihat Putin, Yury Ushakov, mengatakan Presiden Joko Widodo telah mengundang Putin untuk berpartisipasi dalam KTT G20 di Bali pada 15-16 November mendatang dan Putin telah menerima undangan tersebut. Meski begitu, detail kunjungan masih dipersiapkan.

"Ya, kami telah mengonfirmasi (undangan), Partisipasi kami (di KTT G20) sudah pasti," ucap Ushakov kepada wartawan di Moskow, pada Senin (27/6).

Meski begitu, Ushakov masih belum bisa memastikan apakah Putin akan menghadiri KTT itu secara langsung atau melalui tautan video.

"Saya tidak tahu. Saat ini, mereka (Indonesia) telah mengundang partisipasi secara personal, tapi masih banyak waktu. Saya harap di tengah situasi pandemi seperti ini akan tetap bisa menghadiri forum penting seperti ini secara tatap muka. Saya menghindari berspekulasi," ucap Ushakov.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tol Laut Jokowi Bikin Harga Sembako Turun di Indonesia Timur, Ini Buktinya