IKN Jadi Sumber Ekonomi Masyarakat Sekitar dan Smart City
Samarinda - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berada di
Kecamatan Sepaku, Penajaman Paser Utara, Kalimantan Timur merupakan upaya
pemerintah untuk mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif, dengan
menyebarluaskan magnet pertumbuhan ekonomi baru, sehingga tidak hanya bertumpu
di Pulau Jawa semata.
IKN Nusantara sekaligus wujud pengarusutamaan simbol
identitas bangsa, green economy, green energy, smart transportation, dan
tata kelola pemerintahan yang efesien dan efektif sebagai milestone transformasi
besar bangsa Indonesia.
Dalam perjalannya, IKN Nusantara sejak awal
dirancang sebagai katalis untuk membuka potensi ekonomi Indonesia secara
keseluruhan, mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi
kemiskinan, dengan menjadikan IKN Nusantara sebagai simbol identitas bangsa
serta pusat gravitasi ekonomi baru yang diharapkan dapat membawa multiflier
effect dengan menjadikan episentrum pertumbuhan yang
akan semakin merata ke wilayah luar Jawa guna mendukung pembangunan Indonesia
Sentris menuju Indonesia Maju 2045.
IKN Nusantara diharapkan akan mampu menyebarluaskan
manfaat pembangunan ekonomi. Jika IKN dipindah ke Provinsi yang memiliki
konektivitas dengan provinsi lain yang baik, peningkatan arus perdagangan lebih
dari 50% wilayah Indonesia dapat terjadi. Di samping itu juga akan menurunkan
kesenjangan antar wilayah karena pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa
mendorong perdagangan antar wilayah, mendorong investasi di provinsi ibu kota
negara baru dan provinsi sekitarnya serta mendorong diversifikasi ekonomi,
sehingga tercipta dorongan nilai tambah ekonomi pada sektor non-tradisional
pada berbagai wilayah non Jawa.
IKN Nusantara merupakan milestone Indonesia
Maju 2045 yang ditopang dengan pembangunan Indonesia Sentris yang mendukung
terciptakan pertumbuhan inklusif dan sekaligus mengirimkan pesan kepada dunia
bahwa IKN Nusantara ini bukan semata-mata memindahkan fisik ibu kota,
memindahkan fisik kantor-kantor pemerintahan, namun lebih dari itu adalah upaya
Indonesia membangun kota baru yang smart, kota baru yang kompetitif di tingkat global,
membangun sebuah lokomotif baru untuk transformasi Indonesia yang berbasis
inovasi dan berbasis teknologi dan green economy.
IKN Nusantara akan didukung dengan smart
transportation yakni sistem transportasi kota yang dirancang
berbasis integrasi pengembangan transportasi publik, sepeda, dan pedestrian
dengan menerapkan Integrated Information System, Intelligent Transport System, dan
Innovative Public Transportation Network serta mempromosikan
kendaraan hemat bahan bakar dan ramah lingkungan (electric car).
Dari sisi pemanfaatan energi, IKN Nusantara akan
menggunakan Teknologi Smart
Grid memanfaatkan matahari sebagai sumber listrik,
menggantikan listrik yang bersumber dari batu bara sehingga mengurangi jumlah
CO2 serta mampu mengontrol distribusi energi listrik ketika sedang jam puncak
dengan distribusi listrik menggunakan jaringan kabel bawah tanah.
Di samping itu, pemanfaatan green
building yang ditandai oleh peningkatan efisiensi energi,
pengurangan konsumsi air dan bahan, dan peningkatan kesehatan dan lingkungan,
penggunaan peralatan yang hemat energi dan ramah lingkungan, penggunaan energi
terbarukan, peningkatan kualitas udara dengan heating and cooling system,
dan penggunaan sistem pencahayaan alami.
Smart City yang akan mewarnai IKN Nusantara akan
menjadikannya sebagai sebuah kota yang sehat, efisien, dan produktif ramah
pejalan kaki dan pengguna sepeda serta menyediakan layanan keamanan dan
kesehatan serta pendidikan new smart metropolis yang mampu menjadi
pusat inovasi berkelas dunia.
Kebijakan pemindahan ibu kota yang telah diputuskan
oleh pemerintah dan DPR dalam proses panjangnya telah melalui diskusi dan
perencanaan yang matang, ditandai dengan tahapan kajian kebijakan yang
komprehensif, di mana syarat formil dalam pembahasan UU telah
mengikuti aturan perundang undangan yang berlaku, juga dengan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan, akademisi, kalangan kampus,
masyarakat lokal pemangku adat hingga kesultanan di Kalimantan Timur serta
penyerapan aspirasi dari masyarakat.
Komentar
Posting Komentar