Atasi PMK, Pemerintah Siapkan 29 Juta Dosis Vaksin
Jakarta - Kepala
Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga
Andri mengatakan saat ini secara keseluruhan pemerintah telah mendatangkan
800.000 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Selanjutnya akan secara
berturut tahap kedua hingga 3 juta dosis.
"Vaksin ini sesuai yang disampaikan Bapak
Mentan tadi malam saat menerima vaksin di Kargo Bandara Sukarno Hatta, vaksin
darurat ini akan gratis atau tidak dipungut biaya karena bersumber dari
anggaran APBN," jelas Kuntoro, sebagaimana dikutip dari keterangan
tertulisnya, di Jakarta, Jumat (16/6).
Selanjutnya, Kuntoro menambahkan skema
pengadaan vaksin nanti akan melalui beberapa jalur pengadaan, seperti misalnya
hibah vaksin dari lembaga dunia, hingga secara mandiri oleh pihak industri
peternakan/swasta.
"Tentu
pemerintah mempunyai keterbatasan anggaran, sehingga opsi pengadaan vaksin oleh
pihak lain dipersilahkan. Tentu tetap melalui prosedur dan rekomendasi Komisi
Obat Hewan yang ada di Kementan, untuk menjadi mutu dan keamanan vaksin,"
tambahnya.
Kuntoro juga menjelaskan pelaksanaan vaksinasi tahun ini di lapangan nantinya akan dilakukan sebanyak dua kali penyuntikan bagi hewan yang sehat dan beresiko tertular PMK di zona merah dan kuning.
"Setiap ekor ternak prioritas akan diberi dua kali penyuntikan
vaksin pada tahun 2022 ini. Dan seperti halnya pada Covid-19, vaksin ketiga
dapat diberikan sebagai booster pada tahun berikutnya untuk menjaga level
imunitasnya baik dan aman," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menerima secara langsung kedatangan vaksin tahap kedua di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, Jumat dini hari, (16/6). Vaksin sebanyak 800.000 dosis ini akan langsung didistribusikan melalui pemerintah daerah dan posko darurat PMK yang diprioritaskan kepada daerah zona merah dan kuning.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada
Bea Cukai atas kerjasamanya, Kapolres, dan jajaran Karantina yang sudah
bekerja. Hari ini kita makin percaya diri bahwa berbagai upaya maksimal dari
Kementan bersama gubernur dan para bupati serta jajaran pemerintah daerah yang
dalam mengendalikan PMK dapat berjalan maksimal," ujar Mentan Syahrul.
Pemerintah menyiapkan 29 juta dosis vaksin untuk penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan
pengadaan vaksin tersebut seluruhnya akan dibiayai dari dana Komite PC-PEN.
"Disetujui untuk pengadaan vaksin yang khusus untuk tahun ini sekitar 29 juta dosis dan seluruhnya akan dibiayai dari dana KC-PEN," kata Airlangga dalam keterangan pers mengutip kanal YouTube Sekretaris Presiden, Kamis (23/6/2022).
Dalam rapat internal tersebut, Presiden
Joko Widodo (Jokowi) memberi arahan agar obat-obatan terus disiapkan dan jumlah
vaksinator perlu dilengkapi. Selain itu, seluruh mekanisme harus dijaga, baik
dari hewan maupun terhadap mereka yang keluar masuk peternakan.
Terkait
dengan ganti rugi terhadap hewan yang dimusnahkan atau dimatikan paksa,
pemerintah akan menyiapkan ganti rugi terutama bagi peternak UMKM sebesar Rp10
juta per sapi.
Rapat tersebut juga menyetujui bahwa daerah berbasis level mikro akan ditangani layaknya penananganan Covid-19 di PPKM. Untuk daerah level kecamatan yang terdampak PMK atau daerah merah, maka akan diberikan pelarangan kepada hewan hidup dalam hal ini sapi.
Rapat tersebut juga menyetujui bahwa daerah
berbasis level mikro akan ditangani layaknya penananganan Covid-19 di PPKM.
Untuk daerah level kecamatan yang terdampak PMK atau daerah merah, maka akan
diberikan pelarangan kepada hewan hidup dalam hal ini sapi.
"Daerah merah ini ada di 1.765 dari 4.614
kecamatan," ungkap Airlangga.
Seluruh detail pembahasan rapat hari ini,
Kamis (23/6/2022) akan dimasukkan dalam Instruksi Mendagri.
Berdasarkan data Peta Sebaran Penyakit Mulut
dan Kuku Nasional, per 23 Juni 2022 pukul 14.28 WIB, PMK telah menyebar ke 19
provinsi dan 215 kabupaten/kota.
Adapun jumlah kasus sakit sebanyak 232.020
ekor, sembuh 75.125 ekor, pemotongan bersyarat 2.248 ekor, dan kematian 1.330
ekor.
Sementara, sebanyak 3.074 ekor sudah
divaksinasi dan sisa kasus atau belum sembuh tercatat sebanyak 153.317 ekor.

Komentar
Posting Komentar